B. Materi
Pelatihan Kader
MODUL 1
UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
(UKGM)
1.
Pengertian UKGM
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah
kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan
bimbingan Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang
tepat dalam masalah kesehatn gigi dan mulut.
Dalam UKGM kader kesehatan dan tokoh masyarakat
dilatih agar mereka membantu tenaga kesehatan menyampaikan kepada masyarakat
mengenai pembinaan kemampuan untuk pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan
mulut masyarakat. Selain itu kegiatan UKGM merupakan salah satu cara untuk
membantu Upaya Percepatan Millenium Development Goals (MDGS) yaitu salah
satunya untuk memperbaiki kesehatan ibu hamil. Kesehatan mulut yang buruk pada
ibu hamil dapat memberikan efek terhadap kesehatan gigi dan mulut bayi
nantinya. UKGM dilaksanakan di Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten
Pekalongan dimana semua kegiatan kesehatan secara terpadu dan terarah,
direncanakan dan dilaksanakan oleh kelurahan, perawat gigi yang bertanggung
jawab secara teknis untuk UKGM, dalam pelaksanaanya semua pihak saling
mendukung dan bekerjasama.
Pengembangan UKGM tidak saja menyiapkan masyarakat
dalam menangani kegawat daruratan seperti bencana alam dan wabah, tetapi juga
menyiapkan masyarakat agar siap sejak dini terhadap segala permasalahan
kesehatan dan hal-hal yang berpotensi menjadi masalah kesehatan desa tersebut.
Kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut, penting dilakukan upaya pencegahan
dengan pemeliharaan diri yang benar, perilaku hidup sehat yang benar dan
usaha-usaha pencegahan berupa promotif yaitu penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut serta cara merujuk pasien ke puskesmas. Kegiatan pelayanan UKGM yang
dilakukan di kelurahan supaya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan,
maka koordinasi dengan pihak-pihak terkait sangatlah penting. Untuk itu akan
dilakukan advokasi ke puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten supaya mendapat
ijin dan dukungan serta ke kepala wilayah (camat) untuk lintas sektoral.
2. Tujuan
a.
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut
masyarakat di Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
b. Tujuan
Khusus
1) Terbentuknya
UKGM di Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
2) Meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut
3) Menurunkan
angka kesakitan masalah kesehatan gigi dan mulut di Desa Pajomblangan Kecamatan
Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
3. Landasan
Hukum
a. UU
Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
b. UU No. 22
Tentang Pemerintahan Daerah
c. UU No. 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Manfaat
UKGM
a. Masyarakat
mengetahui tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut
b. Masyarakat
mendapatkan mutu pelayanan yang lebih baik dan familiar
c. Masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang paripurna dan berkesinambungan
5. Tugas-tugas
kader dalam UKGM
a. Memberikan
penyuluhan kesehatan gigi sederhana
b. Pemeriksaan
gigi anak dan ibu hamil secara sederhana
c. Cara
merujuk pasien yang mempunyai masalah kesehatan gigi
d. Cara
mengisi KMGS dan Kasih
e. Memberikan
pertolongan pertama pada sakit gigi
f. Pelaporan
sederhana
MODUL 2
Bagian, bentuk, dan fungsi gigi
1. Fungsi
Gigi
Gigi berfungsi untuk :
a. Mengunyah
Makanan. Makanan sebelum ditelan harus dikunyah dahulu hal ini berguna untuk :
1) Menghancurkan
hingga lembut sehingga mudah ditelan.
2) Membantu
proses pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban lambung dan usus dalam
mencerna makanan menjadi ringan.
3) Mencegah
timbulnya makanan yang tersedak.
b. Mengucapkan
kata-kata dengan jelas.
c. Membentuk
wajah menjadi harmonis.
d. Untuk
kecantikan dan penampilan yang lebih baik.
2. Macam-macam
bentuk dan fungsi gigi
Gigi terdiri dari macam-macam bentuk :
a. Gigi
Seri
Makanan yang besar tidak langsung dikunyah tetapi
dipotong dulu hingga dapat masuk ke rongga mulut. Makanan ini dipotong oleh
gigi seri. Gigi seri bentuknya seperti pahat.
b. Gigi
Taring
Beberapa makanan harus dicabik-cabik dulu sesudah
dipotong, baru setelah itu dikunyah. Fungsi dari gigi taring untuk mencabik/
merobek makanan. Gigi Taring bentuknya lancip seperti paku.
c. Gigi
Geraham
Sebelum ditelan makanan harus digiling / dihaluskan.
Fungsi dari gigi geraham adalah untuk menggiling / menghaluskan makanan. Gigi
geraham mempunyai permukaan yang berlekuk dan berbenjol-benjol.
3. Bagian-bagian
gigi :
a. Email
Adalah bagian terluar dari gigi. Gunanya melindungi
bagian dalam gigi dari rangsangan panas dan dingin. Email merupakan jaringan
terkeras dari seluruh tubuh kita.
b. Dentin
Adalah bagian dalam sesudah email yang berwarna
lebih kuning dari email. Disini terdapat ujung-ujung syaraf yang berasal dari
pulpa.
c. Pulpa
Adalah tempat syaraf-syaraf, pembuluh darah dan
pembuluh getah bening dari gigi yang memberi kehidupan pada gigi.
d. Tulang
rahang
Adalah tempat tertanamnya akar gigi, disebut tulang
alveolar.
e. Cementum
Adalah bagian yang melapisi seluruh permukaan akar gigi
f. Jaringan
periodontal ( serat selubung akar gigi )
Adalah serabut-serabut yang menyelubungi akar gigi
yang melekat pada cementum dan alveolar. Gunanya untuk menahan tekanan agar
tidak langsung mengenai tulang.
MODUL 3
Penyakit gigi dan mulut
1.
Karies gigi
a. Pengertian
Karies
Karies adalah kerusakan jaringan gigi hingga
membentuk lubang.
Kerusakan ini ditandai/diawali dengan tumbuhnya
bercak putih pada permukaan gigi, yang lama kelamaan membentuk lubang.
b. Proses
Terjadinya Karies Gigi
Bakteri/kuman-kuman yang ada didalam plak bersama
sisa makanan akan bereaksi menghasilkan asam dan racun, asam yang dihasilkan
kuman akan menyebabkan kerusakan jaringan gigi sedangkan racunnya akan
menyebabkan radang gusi.
Skemanya adalah sebagai berikut :
Bakteri/kuman + sisa makanan => asam + racun
(terdapat pada plak), asam + permukaan gigi => karies gigi
c. Perjalanan
Karies
1) Karies
Superfi sial/karies permukaan.
Karies ini baru menyerang bagian email sampai
perbatasan email dan dentin. Karies ini kadang-kadang tidak terlihat, tapi bila
diraba dengan alat sonde sudah ada yang menyangkut. Keluhan pasien bervariasi
dari tidak merasakan keluhan apa-apa hingga terasa linu bila ada rangsangan
terutama rangsangan dingin. Pengobatan di dokter gigi lebih mudah dan murah
biasanya hanya 1 x kunjungan pasien sudah ditambal karena lubangnya masih
kecil.
2) Karies
Media/Karies Menengah
Karies ini sudah meliputi dentin kalau tidak
tertutup makanan, kita dapat melihat lubangnya. Bila tertutup makanan dapat
dibersihkan dulu dengan sonde, baru terlihat lubangnya. Pasien biasanya
mengeluh bila kemasukkan makanan sakit/linu apalagi dengan rangsangan
dingin/manis, akan terasa lebih linu lagi. Pengobatannya masih mudah biasanya 2
x Kunjungan baru ditambal.
3) Karies
Profunda/Karies Dalam.
Karies ini sudah mencapai dentin yang dalam sampai
perbatasan dengan pulpa atau sampai ke pulpa. Lubang gigi akan terlihat tanpa
alat. Bila pulpanya masih hidup, pasien akan mengeluh sakit senut-senut sampai
tidak bisa tidur. Bila pulpanya sudah mati pasien tidak mengeluh sakit tapi
bila dipakai mengunyah akan terasa sakit karena biasanya jaringan di sekitar
akar gigi sudah terinfeksi. Bila tetap didiamkan lama kelamaan gusi menjadi
bengkak dan bernanah. Pengobatan pada gigi dengan profunda ini lebih sulit dan
kunjungannya harus beberapa kali. Bila sudah bengkak dan bernanah sudah tidak
dapat ditolong lagi sehingga harus dicabut.
d. Tempat-Tempat
Yang Rawan Karies
Karies biasa terjadi ditempat-tempat yang sering
menyangkut sisa-sisa makanan. Tempat tersebut antara lain :
1) Dicelah-celah
antara gigi
2) Pada
lekuk-lekuk permukaan kunyah gigi geraham
3) Pada
perbatasan gigi dan gusi
e. Pengertian
Plak
Plak adalah lapisan tipis pada permukaan gigi yang
tidak berwarna dan melekat pada permukaan gigi. Plak ini terdiri dari sisa-sisa
makanan yang halus, zat perekat dan kuman-kuman.
2. Radang
Gusi
a. Pengertian
Radang Gusi
Radang gusi atau gingivitis adalah penyakit pada
gusi yang menyebabkan gusi sekitar leher gigi membengkak, berwarna lebih merah
dari biasanya serta mudah berdarah.
b. Terjadinya
Radang Gusi
asam + gigi-»keropos gigi kuman dalam plak + sisa
racun + gusi->radang gusi.Radang gusi ini akan lebih parah bila terdapat
karang gigi.
Kelainan-kelainan lainnya yang terdapat pada gusi
adalah luka tertembus akar gigi susu (pada anak-anak), pembengkakkan (benjolan
berisi nanah) karena infeksi dari gigi keropos.
c. Karang
Gigi
Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami
mineralisasi menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang akan menyebabkan
peradangan gusi menjadi lebih parah. Perawatannya : membersihkan karang gigi ke
Balai Pengobatan Gigi dan dokter gigi.
MODUL 4
Kelompok rawan terhadap gigi dan
mulut
Pada umumnya karies
gigi dan kelainan mulut lainnya terjadi pada setiap orang yang mengabaikan
kesehatan gigi dan mulut. Tetapi pada kelompok orang-orang tertentu karies dan
kelainan-kelainan mulut sangat mudah menyerang. Kelompok masyarakat ini adalah
:
1. Ibu
hamil
Pada ibu hamil sering dijumpai keadaan :
a. Peradangan/pembengkakan
gusi.
Pada ibu hamil sering terjadi gangguan hormonal.
Bila si ibu kurang memelihara kebersihan giginya, maka peradangan gusi ini akan
makin parah, gusi mudah berdarah dan timbul gangguan fungsi mengunyah. Umumnya
terjadi pada trimester kedua kehamilan. Bakteri penyebab radang gusi dapat
masuk ke pembuluh darah melalui gusi, kemudian bakteri dapat mencapai rahim
merangsang produksi “prostaglandin”, zat kimia yang dapat menyebabkan kontraksi
rahim sehingga janin lahir prematur. Selain itu, pada ibu hamil Trimester
pertama dan ketiga diharapkan tidak melakukan pencabutan gigi, karena pada
trimester tersebut terjadi pembesaran pembuluh darah akibat perubahan hormonal
sehingga dikhawatirkan terjadi perdarahan akibat pencabutan gigi
b. Kerusakan
gigi/gigi berlubang
Kehamilan tidak langsung meyebabkan gigi berlubang.
Gigi berlubang terbentuk karena asam yang dihasilkan oleh fermentasi sisa
makanan oleh bakteri. Karena keengganan menyikat gigi, kesenangan makan makanan
yang asam atau asam lambung yang tersisa pada mulut akibat muntah, Semua
keadaan ini akan mempercepat proses kerusakan gigi.
Pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada ibu hamil
untuk pencegahan terhadap kerusakan gigi, antara lain:
Mengikuti
cara-cara pencegahan dengan seksama.
1) Berkumur-kumurlah
sehabis muntah untuk menghilangkan rasa asam di
dalam mulut.
2) Hindari/kurangi
makan makanan penghilang rasa mual yang merusak gigi seperti, menghisap permen,
makan yang asam-asam, dan lain - lain.
3) Makan
makanan yang bergizi tinggi, cukup protein mineral dan vitamin yang diperlukan
untuk membentuk benih gigi yang kuat dan pertumbuhan bayi yang sehat.
4) Segera
ke Balai Pengobatan Gigi bila ditemukan kelainan/penyakit gigi.
c. Tumor
Kehamilan
Kehamilan dapat menimbulkan suatu pembentukan
pertumbuhan pada gusi yang seperti tumor atau daging lebih. Ciri-cirinya antara
lain warna gusi kemerahan sampai keunguan, pembesaran terjadi samapi menutupi
gigi, mudah berdarah jika terkena benda keras, tidak sakit. Tumor ini akan
hilang sesudah melahirkan.
2. Balita
Karies atau keropos sering terlihat pada anak balita
ini disebabkan karena:
a. Minum
susu botol/ASI sambil tidur sepanjang malam.
b. Minum
susu yang manis terutama sebelum tidur tanpa dibersihkan.
c. Kebiasaan
anak yang suka makan makanan yang manismanis seperti cokelat, permen, ice
cream, juga kebiasaan jajan lainnya.
d. Kurangnya
perhatian orang tua akan kesehatan gigi anaknya.
Pencegahan karies pada anak balita ini yaitu dengan
mengikuti cara-cara pencegahan dengan seksama terutama sekali :
a. Dalam
menyikat gigi sikatlah paling sedikit 2 x sehari. Pada bayi sikatlah dengan
sikat gigi kecil dan berbulu lembut atau dengan handuk bersih atau kapas.
b. Kumur-kumurlah
setelah minum susu, bila belum bisa kumur-kumur berilah minum air putih matang.
c. Hindari
jajan makanan yang merusak gigi.
d. Orang
tua hendaknya selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya, karena
kesehatan gigi balita sepenuhnya masih dalam tanggung jawab dan pengawasan
penuh orang tuanya.
Selain itu sering dijumpai juga kelainan yang
disebabkan kebiasaan buruk yaitu :
a. Menghisap
ibu jari.
Hal ini akan membuat gigi depan maju ke depan
(tonggos) dan gigitan terbuka (openbite).
b. Mengigit
bibir bawah
Gigi akan maju kedepan selain dapat merusak saluran
ludah dan terjadi pembengkakan bibir dan terlokalisir berisi air ludah.
c. Menghisap
botol susu
Keadaan ini cepat membuat kerusakan gigi.
d. Gigi
gemerutuk sewaktu tidur
Hal ini akan menyebabkan gigi menjadi aus, emailnya
terbuka, dan gigi menjadi linu.
e. Bernafas
melalui mulut
Mulut menjadi kering, jaringan lunak akan menjadi
mudah terinfeksi.
MODUL 5
Cara memelihara kebersihan gigi dan
mulut
Cara menyikat gigi yang benar
1. Bagian
luar gigi depan atas
2. Bagian
dalam gigi depan atas
3. Bagian
luar gigi belakang
4. Bagian
dalam gigi belakang
5. Permukaan
kunyah gigi
Adalah suatu hal yang
penting untuk membiasakan anak menggosok gigi sejak usia dini. Orang tua dapat
mulai menggosok gigi anaknya begitu gigi anak sudah mulai tumbuh. Gigi seri
yang tumbuh pertama kali dapat digosok dengan mudah. Pada awalnya dalam
menggosok gigi sebaiknya tanpa pasta / odol karena khawatir akan tertelan.
Cara yang baik dalam
menggosok gigi anak adalah dengan memangku anak tersebut menghadap ibunya
dengan posisi kepala terletak pada lutut sehingga keadaan anak dapat terlihat.
Dengan demikian, anak terbiasa menggosok gigi.
Pada saat anak sudah
dapat berjalan, orang tua dapat menyikat gigi anak dengan posisi berdiri di
belakangnya sambil satu tangan menyangga kepala dan tangan yang lain menggosok
giginya. Gerakan menggosok gigi secara horisontal dan pendek-pendek merupakan
metode yang mudah dan baik.
Pada umumnya anak dapat
menggosok gigi tanpa pengawasan orang tuanya mulai umur 9 tahun, akan tetapi
sampai umur 14 tahun sebaiknya orang tua harus memeriksa kegiatan anak waktu
gosok gigi dan mengetahui perkembangan cara menggosok gigi anaknya.
Cara menyikat gigi yang
benar :
1.
Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang
mengandung Fluor ( salah satu zat yang dapat menambah kekuatan pada gigi ).
Banyaknya pasta kurang lebih sebesar sebutir kacang tanah (1/2 cm )
2.
Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum
menyikat gigi
3.
Seluruh permukaan gigi disikat dengan
gerakan maju mundur pendek-pendek atau memutar selama ± 2 menit ( sedikitnya 8
kali gerakan setiap 3 permukaan gigi )
4.
Berikan perhatian khusus pada daerah
pertemuan antara gigi dan gusi.
5.
Lakukan hal yang sama pada semua gigi
atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan
dalam semua gigi atas dan bawah.
6.
Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang
bawah depan, miringkan sikat gigi seperti dalam gambar no.5. Kemudian bersihkan
gigi dengan gerakan sikat yang benar.
7.
Bersihkan permukaan kunyah dari gigi
atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur
berulangulang.
8.
Sikatlah lidah dan langit-langit dengan
gerakan maju mundur dan berulang-ulang. Janganlah menyikat terlalu keras
terutama pada pertemuan gigi dengan gusi, karena akan menyebabkan email gigi
rusak dan gigi terasa ngilu.
9.
Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1
kali saja agar sisa fluor masih ada di gigi.
10.
Sikat gigi dibersihkan dengan air dan
disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.
11.
Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap
habis makan kita menyikat gigi, tapi hal ini tentu saja agak merepotkan. Hal
yang terpenting dalam memilih waktu menyikat gigi adalah pagi hari sesudah
makan dan malam hari sebelum tidur.
Pemilihan sikat gigi dan alat bantu
sikat gigi
1.
Kekerasan bulu sikat harus sedang
2.
Menggunakan alat-alat bantu pembersih
gigi
Selain sikat gigi kita dapat menggunakan
alat-alat bantu untuk membersihkan gigi seperti :
1.
Tusuk gigi
Tusuk gigi digunakan bila ada makanan yang
menyangkut disela-sela gigi. Pergunakan bagian yang lancip/tajam dari tusuk
gigi kearah atas untuk gigi rahang bawah, dan kearah bawah untuk gigi rahang
atas, kemudian doronglah sisa makanan tersebut keluar. Jangan mengarahkan tusuk
gigi kearah gusi karena dapat melukai gusi.
2.
Benang gigi
Benang gigi kegunaannya sama dengan tusuk gigi
kelebihannya benang gigi dapat menghilangkan sisa-sisa makanan di sela-sela
gigi. Benang gigi dapat dibeli di apotik atau toko-toko swalayan.
MODUL 6
Upaya menjaga kesehatan gigi dan
mulut
Kita dapat terhindar
dari penyakit gigi dan mulut seperti karies gigi dan radang gusi bila mengikuti
cara-cara pencegahan ini dengan seksama.
1.
Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar.
2.
Menggunakan Alat-Alat Bantu Pembersih
Gigi
3.
Menghindari Makanan yang merusak gigi.
Hindari atau kurangilah makanan-makanan yang dapat merusak gigi antara lain:
a. Makanan
yang manis-manis, seperti permen, cokelat, gulali, cake atau taart.
b. Makanan
yang terlalu asam, misalnya yang mengandung cuka.
c. Makanan
yang terlalu dingin atau panas.
Selain itu, janganlah membiasakan diri makan camilan
atau jajan di antara waktu makan.
4.
Makan makanan yang baik untuk kesehatan
gigi.
Pembentukan benih gigi dimulai sejak bayi berada
dalam kandungan oleh karena itu untuk pertumbuhan dan perkembangan rahang dan
gigi yang baik perlu diperhatikan makanan yang diberikan pada ibu hamil,
menyusui, bayi serta anak-anak usia pertumbuhan. Makanan yang diberikan harus
mengandung gizi yang cukup yaitu makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5
sempurna, antara lain terdiri dari :
a. Karbohidrat
(Zat tenaga); misalnya nasi, jagung, umbiumbian dan lain - lain.
b. Protein
( Zat Pembangun ); misalnya daging, telur, tahu, tempe dan lain - lain.
c. Mineral
d. Vitamin
yang keduanya ( no. 3,4 ) ada pada sayur-sayuran dan buah-buah.
e. Segelas
susu ( bila ada ).
Karena bila terjadi kekurangan gizi pada masa-masa
tersebut maka penumbuhan serta perkembangan gigi dan rahang akan terganggu,
selanjutnya untuk kesehatan gigi itu sendiri perbanyaklah makan-makanan yang
berserat di mana makanan yang berserat itu terdapat pada segala jenis
sayur-sayuran dan buah-buahan.
5.
Periksa gigi secara teratur
Bila menemui kelainan-kelainan pada gigi dan mulut
segeralah berobat ke Balai Pengobatan Gigi atau dokter gigi. Bila gigi yang
rusak atau sakit sudah dirawat semua. Periksakanlah gigi secara teratur, untuk
anak-anak 3 bulan sekali, untuk dewasa 6 bulan sekali.
MODUL 7
Rujukan, pencatatan dan pelaporan
1.
Rujukan
Apabila ditemukan kelainan pada gigi dan mulut, pada
saat diadakan pemeriksaan sederhana di
posyandu, kader dapat mengirim/merujuk pasien ke BPG terdekat agar dapat
dilakukan pengobatan pada gigi dan mulutnya. Surat Rujukan diberikan kepada
pasien pada saat pemeriksaan harus dibawa/ diperlihatkan kepada petugas balai
pengobatan gigi.
2.
Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan-kegiatan yang
perlu dicatat oleh kader :
a. Penyuluhan
b. Pemeriksaan
dan Pengobatan sederhana
c. Rujukan
3.
Pencatatan dan pelaporan yang diperlukan
:
a. Catatan
kegiatan di buku kader (blanko terlampir)
b. Laporan
bulanan kegiatan kader ke BPG ( blanko terlampir)
C. Satuan
Acara Penyuluhan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
CARA MENGGOSOK GIGI YANG BAIK DAN
BENAR
A.
Judul Penyuluhan : Menggosok gigi yang baik dan benar
B.
Pokok Bahasan : Kesehatan gigi dan mulut
C.
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian
menggosok gigi
2. Manfaat
menggosok gigi
3. Cara
menggosok gigi yang baik dan benar
4. Waktu
yang baik untuk menggosok gigi
5. Akibat
dari yang ditimbulkan jika tidak menggosok gigi
D.
Sasaran Penyuluhan : 10 responden RT 02 RW 01 Desa Pajomblangan
E.
Waktu Penyuluhan :
Hari/
tanggal : Jumat, 30 Oktober
2020
Pukul : 14:00 – 14:15WIB
Durasi : 15 Menit
F.
Tempat :
Rumah pelaksana
G.
Penyuluh :
Nusrotul Maula
H.
Tujuan :
1. Tujuan
Intruksional Umum :
Setelah mendengarkan penyuluhan, sasaran mengerti
tentang pentingnya menggosok gigi.
2. Tujuan
Instruksional Khusus :
a. Setelah
mendapatkan penyuluhan, sasaran dapat menegetahui pengertian menggososk gigi
dengan tepat dan benar
b. Setelah
mendapatkan penyuluhan, sasaran dapat menegetahui minimal 3 manfaat menggosok
gigi
c. Setelah
mendapatkan penyuluhan, sasaran dapat menegetahui cara menggosok gigi yang baik
dan benar
d. Setelah
mendapatkan penyuluhan, sasaran dapat menegetahui waktu menggosok gigi yang
tepat
e. Setelah
mendapatkan penyuluhan, sasaran dapat menegetahui akibat yang ditimbulkan dari
tidak menggosok gigi
I. Proses
Belajar Mengajar
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluh
|
Kegiatan
Sasaran
|
1.
|
2
menit
|
Pembukaan
:
Ø Membuka
kegiatan dengan mengucapkan salam
Ø Memperkenalkan
diri
|
Ø Menjawab
salam
Ø Mendengarkan
|
2.
|
8
menit
|
Pelaksanaan
:
Menanyakan
Pengetahuan gigi terhadap perawatan gigi
Ø Menjelaskan
materi: Cara menggosok gigi dengan baik dan benar
|
Ø Memperhatikan
Ø Memperhatikan
|
3.
|
3
menit
|
Evaluasi :
Menanyakan
kembali pada sasaran tentang materi yang telah diberikan
|
Ø Menjawab
pertanyaan
|
4.
|
2
menit
|
Terminasi
:
Mengucapkan
salam penutup dan terimakasih
|
Ø Mendengarkan dan menjawab salam
|
J.
Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya
jawab
c. Demonstrasi
K.
Media
a. Phantom
dan sikat gigi
L.
Evaluasi
a. Apa
pengertian menggosok gigi
b. Apa
manfaat menggosok gigi
c. Bagaimana
cara menggosok gigi yang baik dan benar
d. Kapan
waktu yang baik untuk menggosok gigi
e. Apa
akibat dari yang ditimbulkan jika tidak menggosok gigi
LAMPIRAN
A.
Pengertian menggosok gigi
Menggosok
gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan sikat gigi
B.
Manfaat menggosok gigi
1. Gigi
menjadi beersih dan sehat
2. Mencegah
timbulnya karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya
3. Memberikan
perasaan segar dalam mulut
4. Mencegah
bau nafas tidak sedap
C.
Cara menggosok gigi yang baik dan benar
1. Cuci
tangan
2. Ambil
dan dekatkan pasta dan sakit gigi
3. Keluarkan
isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi
4. Tutup
kembali pasta gigi dan kembalikan ke tempatnya
5. Mulailah
berkumur dengan air
6. Sikat
gigi dan gusi bagian depan perlahan pada rahang atas dan rahang bawah dengan
dengan gerakan keatas kebawah
7. Gerakkan
sikat dengan lembut dan maju mundur untuk gigi bagian kanan dan kiri dekat pipi
8. Gunakkan
gerakan yang sama untuk menggosok bagian permukaan gigi yang digunakan untuk
mengunyah permukaan gigi rahang atas dan bawah
9. Untuk
membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi bulu sikat tegak
dan gerakkan mencongkel congkel
10. Dan
untuk permukaan gigi bagian dalam dekat lidah dengan gerakan mencongkel congkel
untuk rahangatas dan rahang bawah
11. Berkumur-kumur
sampai mulut terasa bersih
12. Lap/keringkan
mulut dengan handuk
13. Rapikan
alat-alat
D.
Waktu menggosok gigi yang tepat
1. Pada
pagi hari, 30 menit sesudah sarapan
2. Dan
malam hari, sebelum tidur
E.
Akibat yang dimunculkan dari tindakan
menggosok gigi
1. Gigi
berlubang
2. Gusi
berdarah
3. Karang
gigi
4. Bau
mulut
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
KARANG GIGI
Pokok bahasan : Faktor pemicu terjadinya penyakit gigi dan mulut
Sub pokok bahasan : Karang gigi
Hari / tanggal : Jumat, 30 Oktober 2020
Waktu :14.30
– 14.45 WIB
Penyuluh :
Nur Sobah
Durasi :15
mnt
Tempat :
Rumah pelaksana
Sasaran :10
responden RT 02 RW 01 Desa Pajomblangan
A.
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah
dilakukannya Pendidikan kesehatan gigi dan mulut selama 15 menit diharapkan
mampu memahami apa itu karang gigi dan penyebabnya.
B.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah
dilakukanya penyuluhan, diharapkan sasaran tersebut dapat :
1. Menjelaskan
pengertian karang gigi
2. Menjelaskan
penyebab karang gigi
3. Menjelaskan
gejala karang gigi
4. Menjelaskan
cara pencegahan karang gigi
5. Menjelaskan
cara pencegahan karang gigi
6. Menyebabkan
akibat adanya karang gigi
C.
Pokok Materi
1. Pengertian
karang gigi
2. Penyebab
karang gigi
3. Gejala
karang gigi
4. Cara
mencegah karang gigi
5. Cara
membersihkan karang gigi
6. Akibat
dari karang gigi
D.
PBM
Terlampir
E.
Metode
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
Lampiran
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN
PENYULUH
|
KEGIATAN
SASARAN
|
1.
2.
3.
4.
|
1 menit
10
menit
3 menit
1
menit.
|
a.
Mengucapkan salam
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menyampaikan maksud dan tujuan
Menjelaskan materi tentang:
a.
Pengertian karang gigi :
Karang
gigi adalah kotoran di dalam mulut yang menempel pada gigi dalam jangka waktu
lama sehingga lama kelamaan akan mengeras sehingga sulit untuk dibersihkan
menggunakan sikat gigi.
b.
Penyebab karang gigi :
Karang
gigi disebabkan karena adanya plak pada gigi yang tidak mendapatkan
penanganan. Plak gigi itu sendiri merupakan sebuah lapisan licin dan tipis
pada gigi yang terbentuk akibat adanya sisa-sisa makanan yang tertinggal di
gigi. Ketika plak pada gigi tidak ditangani untuk kurun waktu tertentu, plak
tersebut akan mengeras, membentuk karang yang sulit untuk dihilangkan hanya
dengan menyikat gigi.
Makanan
atau minuman yang dapat memicu plak penyebab karang gigi adalah makanan yang
mengandung gula, seperti permen, kue, atau minuman bersoda.
c.
Gejala karang gigi :
-
Gusi bengkak.
-
Gusi berwarna gelap.
-
Gusi terasa nyeri saat disentuh.
-
Gusi mudah berdarah
d.
Cara pencegahan :
-
Menyikat gigi setidaknya 2 kali
sehari.
-
Membersihkan gigi dengan benang
gigi setidaknya sekali sehari.
-
Gunakan pembersih mulut
antibakteri.
-
Lakukan pemeriksaan dan perawatan
gigi di dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
-
Makan makanan dengan gizi yang
seimbang.
-
Hindari merokok.
e.
Cara membersihkan karang gigi:
-
Membersihkan karang gigi dengan
cara scalling yang dapat dilakukan di klinik gigi. Karang gigi tidak dapat
jika hanya dilakukan dengan menyikat gigi saja.
f.
Akibat karang gigi :
-
Bau mulut tak sedap
-
Gigi goyang ( kalua karang
giginya parah)
-
Ketika menyikat gigi sering berdarah.
Evaluasi :
Memberikan tanya jawab kepada peserta :
1.
Apa pengertian karang gigi?
2.
Apa penyebab karang gigi?
3.
Apa gejala dari karang gigi?
4.
Bagaimana Cara mencegah karang
gigi?
5.
Bagaimana cara membersihkan
karang gigi?
6.
Apa akibat dari karang gigi?
1.
Membersihkan kesimpulan
2.
Memberikan salam penutup dan
terimakasih
|
a.
Menjawab salam
b.
Sasaran menerima perkenalan
c.
Sasaran menerima maksud dan
tujuan
A.
Sasaran memperhatikan isi
permateri dengan baik dan kooperatif sampai selesai.
Sasaran mendengarkan dari kesimpulan kegiatan
-
Sasaran menjawab salam
|
F.
Media dan alat
Poster
G.
Referensi
Aghanashini,
S. et al. (2016). A Comprehensive Review on Dental Calculus. Journal of Health
Sciences and Research (italic). 7(2), pp. 42-50.
Akcalı
A, Lang NP. (2018). Dental calculus: the calcified biofilm and its role in
disease development. Periodontology 2000 (italic). 76(1). pp. 109-115
Greany,
TJ. Tooth IQ (2018). Mouth Symptoms.
Greany,
TJ. Tooth IQ (2018). Scaling and Root Planing.
Roth,
E. (2016). Shedding Light on Transillumination.
NIH
(2018). MedlinePlus. Plaque and Tartar on Teeth.
Mayo
Clinic (2018). Diseases & Conditions. Periodontitis.
Widiastuti,
Y. RSA Universitas Gajah Mada (2015). Mengenal Karang Gigi.
Friedman,
M. WebMD (2018). What is Tartar?
Friedman,
M. WebMD (2017). Plaque and Your Teeth.
Roth,
E. (2016). Shedding Light on Transillumination.
Spritzler,
F. Healthline (2016). 14 Foods to Avoid on Low-Carb Diet.
Satuan
Acara Penyuluhan
Gigi
berlubang
Pokok Pembahasan : Karies Gigi
Sub Pokok Pembahasan : Karies Gigi
Tempat :
Rumah pelaksana
Hari / Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2020
Pukul :
14:15 – 14:30 WIB
Penyuluh :
Nurul Arofah
A. TUJUAN
1.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah
mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan mampu melakukan pencegahan
karies gigi
2.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta
penyuluhan dapat :
a.
Menjelaskan pengertian karies gigi dengan benar.
b.
Menyebutkan pencegahan karies gigi dengan benar.
B. Materi
1.
Pengertian karies gigi.
2.
Pencegahan karies gigi.
C. Kegiatan penyuluhan
No
|
Aktifitas Fasilitator
|
Aktifitas peserta
|
Waktu
|
1
|
Memberikan salam dan memperkenalkan
diri.Menjelaskan maksud pertemuan dan menjelaskan tujuan dari pembelajaran
|
Membalas salam
Mendengarkan
|
1 menit
|
2
|
Menanyakan apakah ada yang sudah
pernah atau mengetahui tentang karies gigi, dan pencegahan karies gigi
|
Menjawab dan menyapaikan pendapatnya
|
1 menit
|
3
|
|
Mendengarkan
Bertanya
|
9 menit
|
5
|
Observer meberikan pertanyaan kepada
sasaran tentang materi karies gigi
|
Menjawab dan menyampaikan pendapatnya
|
3 menit
|
6
|
Salam penutup
|
Menjawab salam
|
1 menit
|
D. Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab.
E. Media
1. Poster
F. Evaluasi
1. Evaluasi
Persiapan (Struktural)
a. Peserta
penyuluhan hadir ke tempat penyuluhan
b. Tempat
penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan
c. Pengorganisasian
penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
d. Persiapan
media: Poster
e. Persiapan
materi: materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis, dan dibuatkan poster
dengan ringkas, menarik, lengkap mudah dimengerti oleh sasaran penyuluhan.
2. Evaluasi
Proses
a. Sasaran
datang dalam penyuluhan
b. Sasaran
memperhatikan penjelasan penyuluh
c. Media
dapat digunakan secara efektif
d. Pendidikan
kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan
e. Sasaran dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
3. Evaluasi
Hasil
a. Sasaran dapat menjelaskan tentang karies gigi
b. Sasaran
dapat menjelaskan tentang pencegahan karies gigi
G. Alat evaluasi
1.
Apa itu karies gigi?
2.
Sebutkan pencegahan karies gigi?
H. KUNCI JAWABAN
1. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang
merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak
ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi,
berbagai kasus berbahaya dan bahkan kematian (Muttaqin, 2010).
2. Perawatan
mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan
mempraktekkan instruksi berikut:
a. Sikatlah
gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu – waktu yang tepat yaitu
waktu sesudah makan, sebelum tidur, ditambah dengan sesudah bangun tidur.
b. Pilihlah
sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala sikat kecil.
c. Gunakan
dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.
d. Gunakan
pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik (vancomycin), enzim
(destronase) dan antiseptik (chlor hexidine
0,1 %).
e. Untuk
anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat gigi dengan benar,
dapat digunakan kain pembersih yang tidak terlalu tipis untuk membersihkan
bagian depan dan belakang gigi, gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu
dengan melilitkan pada jari kemudian digosokkan pada gigi.
f. Kunjungi
dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami pengelupasan gigi,
luka oral yang menetap lebih dari dua minggu atau sikat gigi.
Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula
dalam makanan yang dikonsumsi. Hindari kebiasaan makan makanan yang merusak
gigi (permen, coklat dan lain sebagainya) dan membiasakan mengkonsumsi makanan
yang menyehatkan gigi (buah dan sayur). Selain itu flouridasi dilakukan dengan
memungkinkan dokter gigi memberikan sel dental pada gigi, menambahkan floiuride
pada suplai air minum dirumah, penggunaan pasta gigi yang mengandung floiuride
atau menggunakan tablet, tetesan atau hisap natrium floiuride. Karies gigi
dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan gigi dengan benar
setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.
MATERI
1. Pengertian
Plak merupakan momok bagi
mulut dan tidak terlihat oleh mata. Plak ini akan bergabung dengan air ludah
yang mengandung kalsium, membentuk endapan garam mineral yang keras. Plak
muncul sebagai substansi yang lembut dan lengket yang melekat pada gigi hampir
seperti selai melekat di sendok. Pertumbuhan plak dipercepat dengan
meningkatnya jumlah bakteri dalam mulut dan terakumulasinya bakteri dan sisa
makanan. Jika tidak dibersihkan, maka plak akan membentuk mineral yang disebut
dengan karang gigi yang meningkatkan resiko karies gigi (Muttaqin, 2010). Karies
gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini
menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya dan
bahkan kematian (Muttaqin, 2010).
2. Pencegahan Karies Gigi
Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan
karies gigi dilakukan dengan:
a. Perawatan
mulut
Perawatan mulut
dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut:
1) Sikatlah
gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu – waktu yang tepat yaitu
waktu sesudah makan, sebelum tidur, ditambah dengan sesudah bangun tidur.
2) Pilihlah
sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala sikat kecil.
3) Gunakan
dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.
4) Gunakan
pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik (vancomycin), enzim
(destronase) dan antiseptik (chlor hexidine
0,1 %).
5) Untuk
anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat gigi dengan benar,
dapat digunakan kain pembersih yang tidak terlalu tipis untuk membersihkan
bagian depan dan belakang gigi, gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu
dengan melilitkan pada jari kemudian digosokkan pada gigi.
6) Kunjungi
dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami pengelupasan gigi,
luka oral yang menetap lebih dari dua minggu atau sikat gigi.
b. Diet
Karies dapat
dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam makanan yang dikonsumsi. Hindari
kebiasaan makan makanan yang merusak gigi (permen, coklat dan lain sebagainya)
dan membiasakan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi (buah dan sayur).
c. Flouridasi
Flouridasi
dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi memberikan sel dental pada gigi,
menambahkan floiuride pada suplai air minum dirumah, penggunaan pasta gigi yang
mengandung floiuride atau menggunakan tablet, tetesan atau hisap natrium
floiuride. Karies gigi dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan
gigi dengan benar setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.
I. Kesimpulan
Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai dengan
larutnya mineral email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan
antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan
dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya
terjadi kavitasi (pembentukan lubang)
Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses
menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi asam laktat yang akan
menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5) yang akan menyebabkan demineralisasi
email berlanjut menjadi karies gigi
Upaya
mencegah karies dentis, tentu sudah jelas, ialah menggosok gigi dengan pasta gigi
berfluorida ( sebaiknya segera sesudah makan), di samping tidak makan makanan
yang lengket atau bergula.
J. SARAN
Penyakit
karies gigi merupakan penyakit gigi yang
mudah menyerang siapa saja, untuk itu memperhatikan kesehatan dan
kebersihan gigi sangat penting.
AJARAN GINGIVITIS (SATPEL)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
RADANG GUSI
A. Bidang studi : Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG)
B. Sub bidang studi : Preventif Dentistry
C. Pokok bahasan : Radang Gusi (Gingivitis)
D. Sasaran : 10 responden RT 2 RW 1
Desa Pajomblangan
E. Tempat : Rumah pelaksana
F. Waktu : 14:45 – 15:00 WIB
G. Penyuluh :
Sri Khoirotun F
H. Tujuan
Instruksional
1.
Tujuan umum (TIU) : Diharapkan setiap remaja dapat
mengerti dan memahami tentang randang gusi ( Gingivitis)
2.
·Tujuan kusus (TIK) : Setelah proses
penyuluhan diharapkan setiap remaja mampu:
a.
Memahami apa itu radang gusi
b.
Memahami penyebab radang gusi
c.
Memahami proses terjadinya radang gusi
d.
Memahami tentang akhibat yang di timbulkan oleh
peradangan gusi
e.
Memahami tindakan perawatan terhadap kasus radang
gusi
I. Media : Poster
J. Metode :
Ceramah dan tanya jawab
K. Materi
:
1.
Pengertian radang gusi (Gingivitis)
2.
Penyebab radang gusi
3.
Proses terjadinya radang gusi
4.
Akhibat yang di timbulkan dari radang gusi
5.
Tindakan perawatan yang tepat terhadap kasus
peradangan pada gusi
A. Kegiatan pelaksanaan :
No
|
Uraian Kegiatan
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan sasaran
|
Metode
|
Waktu
|
1
|
Pembukaan
|
-Mengucapkan salam
-Memperkenalkan diri
-Menyampaikan maksud
dan tujuan
-Menjelaskan rangkaian
kegiatan
-Menjelaskan tujuan
penyuluhan
-Memperkenalkan dan
menggali pengetahuan remaja tentang radang gusi (Gingivitis)
|
Menjawab salam dan
mendengerkan
|
Ceramah
(Tanya jawab)
|
2 menit
|
2
|
Kegiatan penyuluhan
|
-Memberikan materi
tentang pengertian radang gusi
-Menjelaskan faktor
penyebab radang gusi
-Menjelaskan prosese
terjadinya radang gusi
-Menerangkan akibat
yang di timbulkan dari peradangan pada gusi
-Mengajarkan tindakan
perawatan terhadap peradangan pada gusi (Gingivitis)
|
Mendengerkan.memperhatikan
dan mencatat
|
Ceramah dan tanya
jawab
|
10 menit
|
3
|
Penutup
|
-Memberikan kesempatan
bertanya kepada audiences
-Memberikan pertanyaan
kepada audiences
-Kesimpulan
-Saran
-Mengucapkan salam dan
berterimakasih
|
Mendengerkan,menyampaikan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan
|
Ceramah
(tanya jawab)
|
3 menit
|
B. Evaluasi :
Sasaran mampu :
1.
Memahami tentang radang gusi (Gingivitis)
2.
Memahami penyebab radang gusi
3.
Memahami proses terjadinya radang gusi
4.
Memahami tentang akhibat yang di timbulkan oleh
peradangan gusi
5.
Memahami tindakan perawatan terhadap kasus radang
gusi.
MATERI TENTANG RADANG GUSI (GINGIVITIS)
A. Pengertian Peradangan
Pada Gusi (Gingivitis)
Radang gusi adalah penyakit infeksi karena pengaruh
mikroorganisme patogen yang merusak jaringan mukosa mulut dan jaringan
gingiva,yang memicu terjadinya pembengkakan pada tulang alviolar.
Gingivitis termasuk penyakit yang berbahaya terlebih bagi
penderita diabetes militus.Karena susahnya memproduksi inslin dan susah
terjadinya pemulihan luka,
B. Penyebab Radang Gusi
(Gngivitis)
Faktor penyebab terjadinya peradangan pada gusi
bermacam-macam.Menurut penelitian gingivitis terjadi 98% karena faktor perilaku
dan 2% faktor keturunan (Gen).
Dalam konteks faktor perilaku gingivitis bisa disebabkan
oleh penyikatan gigi secara agresif,mengonsumsi zat kimia dibawah
langgaran aturan.Gingivitis juga bisa terjadi karena penderita sering menggigit
benda keras,seperti membuka tutop botol dengan mulut,dll.
C. Proses Terjadi Radang
Gusi (Gingivitis)
Proses terjadinya peradangan pada gusi karena
menghambatnya perjalanan darah ke jaringan pembuluh darah.Pada gingiva terdapat
jutaan pembuluh darah yang mengantarkan nutrisi tubuh, yang mampu mencegah
terjadinya infeksi.Ketika nutrisi tak mampu beroprasi di jaringn pembuluh darah
karena beberapa faktor diatas,sehingga pembuluh darah kering dan perkembangan
mikroorganisme patogen akan meningkat sehingga terjadilah infeksi / radang gusi
(gingivitis)
D. Akhibat dari Peradangan
Pada Gusi
Berbicara masalah akhibat berbagai kemungkinan bisa
terjadi.Pada mereka yang mengendap diabetes produksi kuman jauh lebih hebat
dibandingkan mereka yang normal,karena tidak ada gula netral dalam tubuh ang
mampu mencegah pertumbuhan bakteri sehingga jika mereka mengadopsi gingivitis
kemungkinan bersar mereka juga akan mengalami infeksi kerongkongan jika gula
tidak stabil.
Untuk mereka yang normal kemungkinan yang terjadi akhibat
gingivitis adalah lepasnya gigi dari jaringan penyangga,rusaknya yaringan
penyagga gigi (tulang alviolar),kemiringan bentuk rahang juga bisa
terjadi akhibat gingivitis.
E. Tindakan Perawatan
Radang Gusi
“Mencegah lebih baik dari pada mengobati”,itu merupakan
ungkapan yang baik untuk menjaga kesehatan.pencegahan yang bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya gingivitis dengan tidak melanggar penyebab terjadinya
gingivitis di atas.Diantaranya tidak menyikat gigi dengan agresif,tidak
menggigit benda keras dan tidak mengonsumsi bahan kimia dibawah pengawasan yang
salah.
Jika berbagai kemungkinan telah terjadi maka hal pertama
yang harus di lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter,biasanya dokter akan
menganjurkan banyak mengonsumsi air hangat untuk pemulihan pumbuluh darah serta
menjalin perawatan lainya.
Referensi
Aidiel,dkk.2003 Mari Menjaga Gigi.pernama
malam.surabaya
http://www.kesehatan gigiku.com
A.Wahab.2006.Perawatan gigi.Pustaka Buku.
D.
Foto Kegiatan
Pengambilan data
o
1