Kamis, 22 Oktober 2020

PROPOSAL KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II

 

PROPOSAL

KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II

di Wilayah Desa Pajomblangan RT 02/ RW 01, Kec Kedungwuni Kab Pekalongan,

Tanggal pelaksanaan 28 September s/d 06 November 2020

 

 

 


 

 

 

Pelaksana :

Faroh Arina Zulfa

P1337425217032

DIV Keperawatan Gigi

 

 

 

PRODI DIV TERAPI GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

November, 2020

 

 

 

 

 

HALAMAN PERSETUJUAN

 

Proposal kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat di wilayah Desa Pajomblangan RT 02/ RW 01, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan  yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai dengan 06 November 2020.

Proposal ini disetujui pada tanggal          , Oktober 2020

Pelaksana kegiatan :

Nama : Faroh Arina Zulfa

NIM     : P1337425217032

 

Semarang,    Oktober 2020

 

MENGETAHUI

Ketua Program Studi                                                           Dosen Pembimbing

DIV Terapi Gigi

 

 

 

Salikun, S.Pd, M.Kes                                                          Yodong, S.ST, M.HKes

NIP. 196204061988031002                                               NIP. 196512091985032003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   LATAR BELAKANG

UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) adalah program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya balita, batita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, PUS/WUS, remaja, untuk mempermudah penilaian maka kami menyusun cara menentukan strata UKBM, yang nanti dapat digunakan oleh petugas kesehatan ataupun kader kesehatan dalam menentukan strata UKBM. UKBM merupakan salah satu upaya (program) yang dikembangan oleh Departemen Kesehatan, yang mempunyai tujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat secara mandiri.

Pada saat ini telah terbentuk berbagai macam bentuk UKBM yang berkembang di masyarakat salah satunya yang paling dikenal adalah Posyandu.  Adapun bentuk UKBM yang lainnya seperti Poskesdes, Polindes, Pos UKK, Poskestren, TOGA, Saka Bhakti Husada, dan lain-lain. Untuk menghidupkan bentuk UKGM secara meluas dan mendalam, kami mengambil sasaran bukan di posyandu lagi, namun berfokus pada poskestren.

Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi nasional indeks DMF-T adalah 4,6%. Selain itu perilaku masyarakat dalam bidang pencegahan karies gigi juga masih rendah, prevalensi nasional menyikat gigi setiap hari adalah 94,2% namun dari jumlah tersebut yang menyikat gigi pada waktu yang belum tepat pada saat mandi pagi maupun mandi sore masih tinggi yaitu 76,6%, sedangkan yang menyikat gigi saat yang tepat hanya 2,3 %.

Dari data tersebut menunjukan kualitas status kesehatan gigi yang masih rendah, sehingga kami selaku tim Kesehatan gigi dan mulut dari Poltekkes Semarang ingin melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sekiranya diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat dan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada wilayah Desa Pajomblangan RT 02/ RW 01, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan


B.   MASALAH

1.    Data Masalah

No

Nama

Usia

JK

P

OHI-S

Kriteria

DMFT

Kriteria

CPITN

Kriteria

PTI

Kriteria

1

Ida Wati

60

P

sedang

sedang

sedang

1.74

sedan

1.2

rendah

3

sedang

8%

Buruk

2

Ghina Hasina

6

P

baik

sedang

sedang

1.94

sedang

0.9

sangat rendah

6

Baik

0%

Buruk

3

Riskiyah

34

P

kurang

sedang

sedang

2.14

sedang

0.9

sangat rendah

4

sedang

0%

Buruk

4

Rafael Khayisu

10

L

sedang

kurang

kurang

1.28

sedang

0.5

sangat rendah

5

sedang

0%

Buruk

5

M. Ilham Mahrus

14

L

baik

sedang

sedang

1.18

baik

0.8

sangat rendah

4

sedang

0%

Buruk

6

Rohati

55

P

kurang

sedang

sedang

0.88

baik

0.9

sangat rendah

5

sedang

0%

Buruk

7

Zakiyah

61

P

sedang

baik

sedang

1.28

sedang

0.9

sangat rendah

3

sedang

11%

Buruk

8

Fatimah Azzahra

15

P

sedang

sedang

sedang

0.78

baik

0

sangat rendah

4

sedang

0%

Buruk

9

Aminah

60

P

kurang

sedang

sedang

0.78

baik

1.7

rendah

2

Buruk

0%

Buruk

10

Nurul Arofah

24

P

baik

baik

baik

0.78

baik

0

sangat rendah

5

sedang

0%

Buruk


 

2.    Identifikasi Masalah

a.    Rata-rata pengetahuan, sikap, dan tindakan kesehatan gigi dan mulut masyarakat memiliki kategori sedang sehingga perilaku masyarakat perlu ditingkatkan agar menjadi baik.

b.    Nilai rata-rata OHI-S = 1,2, sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target nasional tetapi perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

c.    Nilai rata-rata DMF-T = 7,8 sedangkan menurut target nasional

DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target nasional tetapi perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

d.    Nilai rata-rata CPITN = 4 sextan sehat, sedangkan menurut target nasional CPITN > 3 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi.

e.    Nilai rata-rata PTI = 0%, sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20% berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu dilakukan perawatan gigi.

3.    Prioritas Masalah

No

Masalah

U

S

G

Total

Prioritas

1.

OHI-S

5

5

4

14

I

2.

DMF-T

4

4

3

11

III

3.

CPITN

5

4

4

13

II

4.

PTI

3

3

3

9

IV

 

C.   TUJUAN

1.    Umum

Mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam penanganan permaslahan kesehatan gigi di masyarakat.

2.    Khusus

a.    Mampu melatih kader di lingkungan setempat

b.    Mampu meningkatkan pengetahuan kader tentang kesehatan gigi

c.    Mampu meningkatkan sikap kader tentang kesehatan gigi

d.    Mampu meningkatkan keterampilan kader tentang kesehatan gigi

 

D.   NAMA DAN SASARAN KEGIATAN

Nama Kegiatan

Sasaran

Pengambilan data

10 KK

MMD

Ketua RT dan 10 KK

Pelatihan kader

10 orang

Pemberdayaan masyarakat

10 KK

 

E.   WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Nama Kegiatan

Waktu

Tempat Pelaksanaan

Pengambilan data

14 – 15 Oktober 2020

Rumah masing-masing

MMD

20 Oktober 2020

Rumah pelaksana

Pelatihan kader kesehatan gigi

21 – 23 Oktober 2020

Rumah pelaksana pelatihan

Pemberdayaan masyarakat

27 – 3 November 2020

Rumah pelaksana

 

F.    PENGORGANISASIAN

Panitia penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Struktur organisasi Panitia penyelenggara yaitu sebagai berikut :

Pelindung :

1.    Ketua Prodi DIV Terapi Gigi     : Salikun, S.Pd, M.Kes

2.    Ketua RT 02                                : Fauzan

Penanggungjawab : Yodong, S.ST, M.HKes

Pelaksana : Faroh Arina Zulfa (P1337425217032)

 

 

 

 

 

 

BAB II

KEGIATAN

 

A.   KEGIATAN

Kegiatan pengambilan data pada 10 KK telah dilaksanakan kemudian didapatkan data masalah yang selanjutnya didentifikasi dan ditentukan prioritas masalah. Kemudian dari prioritas tersebut diadakan musyawarah masyarakat desa untuk membahas rencana kegiatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut bersama ketua RT dan 10 KK yang sudah diperiksa. Kegiatan dimulai dengan melatih kader kesehatan gigi sebanyak 10 orang, diambil dari orang yang diperiksa atau anggota keluarga yang lain untuk menjadi kader kesehatan gigi pada masing-masing keluarga. Monitoring dilakukan selama kegiatan dilaksanakan. Dan evaluasi dilakukan setelah kegiatan pemberdayaan dilakukan dengan tanya jawab terkait materi yang telah disampaikan.

 

B.   METODE

Pemberdayaan masyarakat dilakukan secara tatap muka namun jika tidak memungkinkan dilakukan secara daring.

 

C.   PROSEDUR KEGIATAN

1.    Melakukan Advokasi dengan ketua RT 02/01 Desa Pajomblangan

2.    Melakukan survei untuk mendapatkan data.

3.    Melakukan musyawarah dengan 10 KK dan ketua RT terkait data yang telah di dapatkan

4.    Setelah kegiatan disepakati kemudian menentukan waktu dan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan kesepakatan.

 

 

 

 

 

 

 

D.   ANGGARAN

1.    Rencana anggaran kegiatan

No

Nama Kegiatan

Nama Barang

Jumlah Barang

Harga perunit

Jumlah Harga

1.

Pengambilan data

Print instrument

 

10 lembar

Rp 250

Rp 2.500

2.

MMD

Konsumsi

12 snack

Rp. 5.000

Rp. 60.000

3.

Pelatihan kader

Print materi

11 lembar

Rp. 2.500

Rp. 27.500

Konsumsi

11 snack

Rp. 10.000

Rp. 110.000

4.

Pemberdayaan masyarakat

Leaflet

1 lembar

Rp. 5.000

Rp 60.000

Poster

1 lembar

Rp. 5.000

Model 3D

1 lembar

Rp. 50.000

Total

Rp. 260.000

 

2.    Sumber Anggaran Kegiatan

No.

Sumber Anggaran

Pemasukan

1.

Dana Pribadi

Rp. 260.000

Total

Rp. 260.000

 

E.   MATRIK KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA

No

Nama Kegiatan

Tempat

Hari, Tanggal

Waktu

Penanggung Jawab

1.

Pengambilan data

Rumah masing-masing

Rabu – Kamis ,14 – 15  Oktober 2020

07.30 – 16.45

Pelaksana

2.

MMD

Rumah pelaksana

Selasa, 20 Oktober 2020

07.30 – 10.00

Pelaksana

3.

Pelatihan kader

Rumah pelaksana

Rabu – Jumat, 21 – 23 Oktober 2020

07.30 – 16.45

Pelaksana

4.

Pemberdayaan masyarkat

Rumah pelaksana

Selasa – selasa, 27 – 3 November 2020

07.30 – 16.45

Pelaksana

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman bagi kegiatan Pemberdayaan Masyarakat. Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini akan bermanfaat untuk lingkungan sekitar tempat tinggal pelaksana. Kita semua menginginkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah-langkah kita. Amin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran

 

A.   Satuan Acara Pelatihan Kader

1.    Materi Dasar

Materi Dasar

 

Pegelolaan UKGM

Waktu

:

2 Jpl (T = 2 Jpl, P= 0 Jpl, PL= 0 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan gigi khususnya mengenai UKGM serta dapat memberdayakan diri untuk menjalankan kegiatan tersebut.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1. Peserta latihan memahami pengertian UKGM

2. Peserta latihan memahami manfaat UKGM

3. Peserta latihan memahami manajement UKGM

4. Peserta latihan memhami materi yang diberikan serta dapat    memberdayakannya dalam tugasnya dengan baik sebagai seorang kader di lingkungan keluarga.

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Pengertian UKGM

2. Manjement UKGM

3. Apa saja yang akan dilakuakan oleh kader UKGM

Metode

:

Ceramah dan tanya jawab

Media

:

Slide

Alat Bantu

:

Laptop

 

2.    Materi Inti

Materi Inti 1

:

Bagian, bentuk dan fungsi gigi

Waktu

:

3 Jpl (T = 1 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1. Peserta latihan memahami bagian bagian gigi

2. Peserta latihan memahami macam bentuk dan fungsi gigi

3.Peserta latihan memahami materi yang diberikan serta dapat menyampaikannya kepada orang lain

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Bagian gigi

2. Bentuk dan fungsi gigi

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, penugasan dan diskusi

Media

:

1. Modul, slide, lembar penugasan/bergambar

Alat bantu

:

Laptop

 

Materi Inti 2

:

Penyakit gigi dan mulut

Waktu

:

3 Jpl (T = 1 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1. Peserta latihan memahami pengertian penyakit gigi dan mulut

2. Peserta latihan memahami macam-macam penyakit gigi dan mulut

3. Peserta latihan memahami penyebab penyakit gigi dan mulut

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Pengertian penyakit gigi dan mulut

2. Macam-macam penyakit gigi dan mulut

3. Penyebab penyakit gigi dan mulut.

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi

Media

:

Modul, slide, lembar penugasan/bergambar

Alat Bantu

:

Laptop

 

Materi Inti 3

:

Kelompok rawan terhadap penyakit gigi dan mulut

Waktu

:

3 Jpl (T = 1 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1. Peserta latihan memahami pengertian kelompok resiko tinggi terhadap kesehatan gigi dan mulut

2. Peserta latihan memahami kelompok resiko tinggi terhadap kesehatan gigi dan mulut

3. Peserta latihan memahami materi yang diberikan serta dapat menyampaikannya kepada orang lain

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Pengertian kelompok resiko tinggi

2. Orang yang termasuk kelompok resiko tinggi

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, penugasan dan diskusi

Media

:

1. Modul, slide, lembar penugasan/bergambar

Alat Bantu

:

Laptop

 

Materi Inti 4

:

Cara memelihara kebersihan gigi dan mulut

Waktu

:

3 Jpl (T = 1 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1. Peserta latihan memahami tentang pengertian dan manfaat menyikat gigi

2. Peserta latihan memahami tentang memilih sikat dan pasta gigi yang dianjurkan

3. Peserta latihan memahami tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar

4. Peserta latihan dapat mendemonstrasikan cara gosok gigi yang benar

5. Peserta latihan memahami cara memelihara kebersihan gigi dan mulut serta dapat menyampaikannya kepada orang lain

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Pengertian dan manfaat menyikat gigi

2. Memilih sikat dan pasta gigi yang dianjurkan

3. Cara menyikat gigi yang baik dan benar

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, penugasan dan diskusi

Media

:

1. Modul, slide, lembar penugasan/bergambar

Alat Bantu

:

Laptop

 

Materi Inti 5

:

Upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut

Waktu

:

4 Jpl (T = 2 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1. Peserta latihan memahami tentang makanan yang menyehatkan dan makanan yang dapat merusak gigi

2. Peserta latihan memahami tentang makan makanan yang bergizi dan cukup mengandung zat kapur (kalsium).

3. Peserta latihan memahami tentang waktu kontrol gigi yang dianjurkan.

4. Peserta latihan memahami cara memelihara kesehatan gigi mulut serta dapat menyampaikannya kepada orang lain

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Makanan yang menyehatkan dan makanan yang dapat merusak gigi

2. Makanan yang bergizi dan cukup mengandung zat kapur (kalsium).

3. Waktu kontrol gigi yang dianjurkan

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik lapangan

Media

:

Modul, slide

Alat Bantu

:

Laptop

 

Materi Inti 6

:

Rujukan, pencatatan dan pelaporan

Waktu

:

4 Jpl (T = 1 Jpl, P = 3 Jpl, PL = 0 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1.Peserta latihan memahami pencatatan, laporan dan membuat rujukan 

2. Peserta latihan memahami materi yang diberikan serta dapat menyampaikannya kepada orang lain

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Rujukan, pencatatan dan pelaporan

2. Peserta memperagakan cara pengisian laporan dan pembuatan rujukan

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan

Media

:

1. Modul, slide, lembar penugasan

Alat Bantu

:

Laptop

 

Materi Inti 7

:

Cara pemeriksaan sederhana

Waktu

:

4 Jpl (T = 1 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 3 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

1. Peserta latihan memahami tentang cara-cara pemeriksaan sederhana

2. Peserta latihan memahami pengisian KMGS dan KASIH

3. Peserta latihan memahami materi yang diberikan serta dapat menyampaikannya kepada orang lain

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Cara pemeriksaan sederhana

2. Pengisian KMGS dan KASIH

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik lapangan

Media

:

Modul, slide, lembar KASIH dan KMGS

Alat Bantu

:

Laptop

 

3.    Materi Penunjang

Materi Penunjang 1

:

Lomba sikat gigi bersama

Waktu

:

2 Jpl (T = 0 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 2 Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan kepada anggota keluarga lain.

Tujuan pembelajaran khusus

:

Peserta latihan memahami cara menyikat  gigi yang baik dan benar

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

Lomba menyikat gigi yang baik dan benar

Metode

:

Curah pendapat, ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik lapangan

Media

:

Modul, video

Alat Bantu

:

Laptop

 

Materi Penunjang 2

:

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Waktu

:

2 Jpl (T = 0 Jpl, P = 2 Jpl, PL =  Jpl)

Tujuan pembelajaran umum

:

Peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut (RTL) berdasarkan karakteristik wilayah kerja tempat bertugas

Tujuan pembelajaran khusus

:

Peserta mampu:

1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup RTL

2. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan RTL

3. Menyajikan RTL

Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan

:

1. Pengertian dan ruang lingkup RTL

2. Langkah-langkah penyusunan RTL

3. Penyajian RTL

Metode

:

Ceramah tanya jawab, Diskusi, dan Penugasan.

Media

:

Lembar penugasan

Alat Bantu

:

Laptop

 

B.   Materi Pelatihan Kader

MODUL 1

UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT (UKGM)

 

1.    Pengertian UKGM

Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang tepat dalam masalah kesehatn gigi dan mulut.

Dalam UKGM kader kesehatan dan tokoh masyarakat dilatih agar mereka membantu tenaga k

esehatan menyampaikan kepada masyarakat mengenai pembinaan kemampuan untuk pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Selain itu kegiatan UKGM merupakan salah satu cara untuk membantu Upaya Percepatan Millenium Development Goals (MDGS) yaitu salah satunya untuk memperbaiki kesehatan ibu hamil. Kesehatan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberikan efek terhadap kesehatan gigi dan mulut bayi nantinya. UKGM dilaksanakan di Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan dimana semua kegiatan kesehatan secara terpadu dan terarah, direncanakan dan dilaksanakan oleh kelurahan, perawat gigi yang bertanggung jawab secara teknis untuk UKGM, dalam pelaksanaanya semua pihak saling mendukung dan bekerjasama.

Pengembangan UKGM tidak saja menyiapkan masyarakat dalam menangani kegawat daruratan seperti bencana alam dan wabah, tetapi juga menyiapkan masyarakat agar siap sejak dini terhadap segala permasalahan kesehatan dan hal-hal yang berpotensi menjadi masalah kesehatan desa tersebut. Kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut, penting dilakukan upaya pencegahan dengan pemeliharaan diri yang benar, perilaku hidup sehat yang benar dan usaha-usaha pencegahan berupa promotif yaitu penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta cara merujuk pasien ke puskesmas. Kegiatan pelayanan UKGM yang dilakukan di kelurahan supaya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan, maka koordinasi dengan pihak-pihak terkait sangatlah penting. Untuk itu akan dilakukan advokasi ke puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten supaya mendapat ijin dan dukungan serta ke kepala wilayah (camat) untuk lintas sektoral.

2.    Tujuan

a.    Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

b.    Tujuan Khusus

1)    Terbentuknya UKGM di Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

2)    Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut

3)    Menurunkan angka kesakitan masalah kesehatan gigi dan mulut di Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

3.    Landasan Hukum

a.    UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

b.    UU No. 22 Tentang Pemerintahan Daerah

c.    UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

4.    Manfaat UKGM

a.    Masyarakat mengetahui tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut

b.    Masyarakat mendapatkan mutu pelayanan yang lebih baik dan familiar

c.    Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang paripurna dan berkesinambungan

5.    Tugas-tugas kader dalam UKGM

a.    Memberikan penyuluhan kesehatan gigi sederhana

b.    Pemeriksaan gigi anak dan ibu hamil secara sederhana

c.    Cara merujuk pasien yang mempunyai masalah kesehatan gigi

d.    Cara mengisi KMGS dan Kasih

e.    Memberikan pertolongan pertama pada sakit gigi

f.     Pelaporan sederhana

 

MODUL 2

Bagian, bentuk, dan fungsi gigi

 

1.    Fungsi Gigi

Gigi berfungsi untuk :

a.    Mengunyah Makanan. Makanan sebelum ditelan harus dikunyah dahulu hal ini berguna untuk :

• Menghancurkan hingga lembut sehingga mudah ditelan.

• Membantu proses pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban lambung dan usus dalam mencerna makanan menjadi ringan.

• Mencegah timbulnya makanan yang tersedak.

b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas.

c. Membentuk wajah menjadi harmonis.

d. Untuk kecantikan dan penampilan yang lebih baik.

2. Macam-macam bentuk dan fungsi gigi

    Gigi terdiri dari macam-macam bentuk :

a. Gigi Seri

Makanan yang besar tidak langsung dikunyah tetapi dipotong dulu hingga dapat masuk ke rongga mulut. Makanan ini dipotong oleh gigi seri. Gigi seri bentuknya seperti pahat.

b. Gigi Taring

Beberapa makanan harus dicabik-cabik dulu sesudah dipotong, baru setelah itu dikunyah. Fungsi dari gigi taring untuk mencabik/ merobek makanan. Gigi Taring bentuknya lancip seperti paku.

c. Gigi Geraham

Sebelum ditelan makanan harus digiling / dihaluskan. Fungsi dari gigi geraham adalah untuk menggiling / menghaluskan makanan. Gigi geraham mempunyai permukaan yang berlekuk dan berbenjol-benjol.

3. Bagian-bagian gigi :

a. Email

Adalah bagian terluar dari gigi. Gunanya melindungi bagian dalam gigi dari rangsangan panas dan dingin. Email merupakan jaringan terkeras dari seluruh tubuh kita.

b. Dentin

Adalah bagian dalam sesudah email yang berwarna lebih kuning dari email. Disini terdapat ujung-ujung syaraf yang berasal dari pulpa.

c. Pulpa

Adalah tempat syaraf-syaraf, pembuluh darah dan pembuluh getah bening dari gigi yang memberi kehidupan pada gigi.

d. Tulang rahang

Adalah tempat tertanamnya akar gigi, disebut tulang alveolar.

e. Cementum

Adalah bagian yang melapisi seluruh permukaan akar gigi

f. Jaringan periodontal ( serat selubung akar gigi )

Adalah serabut-serabut yang menyelubungi akar gigi yang melekat pada cementum dan alveolar. Gunanya untuk menahan tekanan agar tidak langsung mengenai tulang.

 

MODUL 3

Penyakit gigi dan mulut

 

1.    Karies gigi

a. Pengertian Karies

Karies adalah kerusakan jaringan gigi hingga membentuk lubang.

Kerusakan ini ditandai/diawali dengan tumbuhnya bercak putih pada permukaan gigi, yang lama kelamaan membentuk lubang.

b. Proses Terjadinya Karies Gigi

Bakteri/kuman-kuman yang ada didalam plak bersama sisa makanan akan bereaksi menghasilkan asam dan racun, asam yang dihasilkan kuman akan menyebabkan kerusakan jaringan gigi sedangkan racunnya akan menyebabkan radang gusi.

Skemanya adalah sebagai berikut :

Bakteri/kuman + sisa makanan => asam + racun (terdapat pada plak), asam + permukaan gigi => karies gigi

c. Perjalanan Karies

1) Karies Superfi sial/karies permukaan.

Karies ini baru menyerang bagian email sampai perbatasan email

dan dentin. Karies ini kadang-kadang tidak terlihat, tapi bila diraba dengan alat sonde sudah ada           yang menyangkut. Keluhan pasien

bervariasi dari tidak merasakan keluhan apa-apa hingga terasa

linu bila ada rangsangan terutama rangsangan dingin. Pengobatan di dokter gigi lebih mudah dan murah biasanya hanya 1 x kunjungan pasien sudah ditambal karena lubangnya masih kecil.

2) Karies Media/Karies Menengah

Karies ini sudah meliputi dentin kalau tidak tertutup makanan, kita dapat melihat lubangnya. Bila tertutup makanan dapat dibersihkan dulu dengan sonde, baru terlihat lubangnya. Pasien biasanya

mengeluh bila kemasukkan makanan sakit/linu apalagi dengan rangsangan dingin/manis, akan terasa lebih linu lagi. Pengobatannya masih mudah biasanya 2 x Kunjungan baru ditambal.

3) Karies Profunda/Karies Dalam.

Karies ini sudah mencapai dentin yang dalam sampai perbatasan dengan pulpa atau sampai ke pulpa. Lubang gigi akan terlihat tanpa alat. Bila pulpanya masih hidup, pasien akan mengeluh sakit senut-senut sampai tidak bisa tidur. Bila pulpanya sudah mati pasien tidak mengeluh sakit tapi bila dipakai mengunyah akan terasa sakit karena biasanya jaringan di sekitar akar gigi sudah terinfeksi. Bila tetap didiamkan lama kelamaan gusi menjadi bengkak dan bernanah. Pengobatan pada gigi dengan profunda ini lebih sulit dan kunjungannya harus beberapa kali. Bila sudah bengkak dan bernanah sudah tidak dapat ditolong lagi sehingga harus dicabut.

d. Tempat-Tempat Yang Rawan Karies

Karies biasa terjadi ditempat-tempat yang sering menyangkut sisa-sisa makanan. Tempat tersebut antara lain :

1) Dicelah-celah antara gigi

2) Pada lekuk-lekuk permukaan kunyah gigi geraham

3) Pada perbatasan gigi dan gusi

e. Pengertian Plak

Plak adalah lapisan tipis pada permukaan gigi yang tidak berwarna dan melekat pada permukaan gigi. Plak ini terdiri dari sisa-sisa makanan yang halus, zat perekat dan kuman-kuman.

2. Radang Gusi

a. Pengertian Radang Gusi

Radang gusi atau gingiviƟ s adalah penyakit pada gusi yang menyebabkan gusi sekitar leher gigi membengkak, berwarna lebih merah dari biasanya serta mudah berdarah.

b. Terjadinya Radang Gusi

asam + gigi-»keropos gigi kuman dalam plak + sisa racun + gusi->radang gusi

Radang gusi ini akan lebih parah bila terdapat karang gigi.

Kelainan-kelainan lainnya yang terdapat pada gusi adalah luka tertembus akar gigi susu (pada anak-anak), pembengkakkan (benjolan berisi nanah) karena infeksi dari gigi keropos.

c. Karang Gigi

Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang akan menyebabkan

peradangan gusi menjadi lebih parah. Perawatannya : membersihkan karang gigi ke Balai Pengobatan Gigi dan dokter gigi.

 

 

 

MODUL 4

Kelompok rawan terhadap gigi dan mulut

 

Pada umumnya karies gigi dan kelainan mulut lainnya terjadi pada setiap orang yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Tetapi pada kelompok orang-orang tertentu karies dan kelainan-kelainan mulut sangat mudah menyerang. Kelompok masyarakat ini adalah :

1.    Ibu hamil

Pada ibu hamil sering dijumpai keadaan :

a. Peradangan/pembengkakan gusi.

Pada ibu hamil sering terjadi gangguan hormonal. Bila si ibu kurang memelihara kebersihan giginya, maka peradangan gusi ini akan makin parah, gusi mudah berdarah dan timbul gangguan fungsi mengunyah. Umumnya terjadi pada trimester kedua kehamilan. Bakteri penyebab radang gusi dapat masuk ke pembuluh darah melalui gusi, kemudian bakteri dapat mencapai rahim merangsang produksi “prostaglandin”, zat kimia yang dapat menyebabkan kontraksi rahim sehingga janin lahir prematur. Selain itu, pada ibu hamil Trimester pertama dan ketiga diharapkan tidak melakukan pencabutan gigi, karena pada trimester tersebut terjadi pembesaran pembuluh darah akibat perubahan hormonal sehingga dikhawatirkan terjadi perdarahan akibat pencabutan gigi

b. Kerusakan gigi/gigi berlubang

Kehamilan tidak langsung meyebabkan gigi berlubang. Gigi berlubang terbentuk karena asam yang dihasilkan oleh fermentasi sisa makanan oleh bakteri. Karena keengganan menyikat gigi, kesenangan makan

makanan yang asam atau asam lambung yang tersisa pada mulut akibat muntah, Semua keadaan ini akan mempercepat proses kerusakan gigi.

Pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada ibu hamil untuk pencegahan terhadap kerusakan gigi, antara lain:

                  Mengikuti cara-cara pencegahan dengan seksama.

1) Berkumur-kumurlah sehabis muntah untuk menghilangkan rasa asam di  dalam mulut.

2) Hindari/kurangi makan makanan penghilang rasa mual yang merusak gigi seperti, menghisap permen, makan yang asam-asam, dan lain - lain.

3) Makan makanan yang bergizi tinggi, cukup protein mineral dan vitamin yang diperlukan untuk membentuk benih gigi yang kuat dan pertumbuhan bayi yang sehat.

4) Segera ke Balai Pengobatan Gigi bila ditemukan kelainan/penyakit gigi.

c. Tumor Kehamilan

Kehamilan dapat menimbulkan suatu pembentukan pertumbuhan pada gusi yang seperti tumor atau daging lebih. Ciri-cirinya antara lain warna gusi kemerahan sampai keunguan, pembesaran terjadi samapi menutupi gigi, mudah berdarah jika terkena benda keras, tidak sakit. Tumor ini akan hilang sesudah melahirkan.

2. Balita

Karies atau keropos sering terlihat pada anak balita ini disebabkan karena :

a. Minum susu botol/ASI sambil tidur sepanjang malam.

b. Minum susu yang manis terutama sebelum tidur tanpa dibersihkan.

c. Kebiasaan anak yang suka makan makanan yang manismanis seperti cokelat, permen, ice cream, juga kebiasaan jajan lainnya.

d. Kurangnya perhatian orang tua akan kesehatan gigi anaknya.

Pencegahan karies pada anak balita ini yaitu dengan mengikuti cara-cara pencegahan dengan seksama terutama sekali :

a. Dalam menyikat gigi sikatlah paling sedikit 2 x sehari. Pada bayi sikatlah dengan sikat gigi kecil dan berbulu lembut atau dengan handuk bersih atau kapas.

b. Kumur-kumurlah setelah minum susu, bila belum bisa kumur-kumur berilah minum air puƟ h matang.

c. Hindari jajan makanan yang merusak gigi.

d. Orang tua hendaknya selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya, karena kesehatan gigi balita sepenuhnya masih dalam tanggung jawab dan pengawasan penuh orang tuanya.

Selain itu sering dijumpai juga kelainan yang disebabkan kebiasaan buruk yaitu :

a. Menghisap ibu jari.

Hal ini akan membuat gigi depan maju ke depan (tonggos) dan gigitan terbuka (openbite).

b. Mengigit bibir bawah

Gigi akan maju kedepan selain dapat merusak saluran ludah dan terjadi pembengkakan bibir dan terlokalisir berisi air ludah.

c. Menghisap botol susu

Keadaan ini cepat membuat kerusakan gigi.

d. Gigi gemerutuk sewaktu tidur

Hal ini akan menyebabkan gigi menjadi aus, emailnya terbuka, dan gigi menjadi linu.

e. Bernafas melalui mulut

Mulut menjadi kering, jaringan lunak akan menjadi mudah terinfeksi.

 

MODUL 5

Cara memelihara kebersihan gigi dan mulut

 

Cara menyikat gigi yang benar

1. Bagian luar gigi depan atas

2. Bagian dalam gigi depan atas

3. Bagian luar gigi belakang

4. Bagian dalam gigi belakang

5. Permukaan kunyah gigi

Adalah suatu hal yang penting untuk membiasakan anak menggosok gigi sejak usia dini. Orang tua dapat mulai menggosok gigi anaknya begitu gigi anak sudah mulai tumbuh. Gigi seri yang tumbuh pertama kali dapat digosok dengan mudah. Pada awalnya dalam menggosok gigi sebaiknya tanpa pasta / odol karena khawatir akan tertelan.

Cara yang baik dalam menggosok gigi anak adalah dengan memangku anak tersebut menghadap ibunya dengan posisi kepala terletak pada lutut sehingga keadaan anak dapat terlihat. Dengan demikian, anak terbiasa menggosok gigi.

Pada saat anak sudah dapat berjalan, orang tua dapat menyikat gigi anak dengan posisi berdiri di belakangnya sambil satu tangan menyangga kepala dan tangan yang lain menggosok giginya. Gerakan menggosok gigi secara horisontal dan pendek-pendek merupakan metode yang mudah dan baik.

Pada umumnya anak dapat menggosok gigi tanpa pengawasan orang tuanya mulai umur 9 tahun, akan tetapi sampai umur 14 tahun sebaiknya orang tua harus memeriksa kegiatan anak waktu gosok gigi dan mengetahui perkembangan cara menggosok gigi anaknya.

Cara menyikat gigi yang benar :

a. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor ( salah satu zat yang

dapat menambah kekuatan pada gigi ). Banyaknya pasta kurang lebih sebesar sebutir kacang tanah (1/2 cm )

b. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi

c. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur

pendek-pendek atau memutar selama ± 2 menit ( sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi )

d. Berikan perhaƟ an khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.

e. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam.

Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi

atas dan bawah.

f. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan, miringkan sikat gigi

seperti dalam gambar no.5. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.

g. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan

pendek dan lembut maju mundur berulangulang.

h. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang-ulang.

Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi

dengan gusi, karena akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu.

j. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluor masih ada di gigi.

k. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.

l. Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap habis makan kita menyikat gigi, tapi hal ini

tentu saja agak merepotkan. Hal yang terpenting dalam memilih waktu menyikat gigi adalah pagi hari sesudah makan dan malam hari sebelum  tidur.

Pemilihan sikat gigi dan alat bantu sikat gigi

a. Kekerasan bulu sikat harus sedang

b. Menggunakan alat-alat bantu pembersih gigi

Selain sikat gigi kita dapat menggunakan alat-alat bantu untuk

membersihkan gigi seperti :

1. Tusuk gigi

Tusuk gigi digunakan bila ada makanan yang menyangkut diselasela gigi. Pergunakan bagian yang lancip/tajam dari tusuk gigi kearah atas untuk gigi rahang bawah, dan kearah bawah untuk gigi rahang atas, kemudian doronglah sisa makanan tersebut keluar. Jangan mengarahkan tusuk gigi kearah gusi karena dapat melukai gusi.

2. Benang gigi

Benang gigi kegunaannya sama dengan tusuk gigi kelebihannya benang gigi dapat menghilangkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Benang gigi dapat dibeli di apotik atau toko-toko swalayan.

 

MODUL 6

Upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut

 

Kita dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut seperti karies gigi dan radang gusi bila mengikuti cara-cara pencegahan ini dengan seksama.

1. Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar.

2. Menggunakan Alat-Alat Bantu Pembersih Gigi

3. Menghindari Makanan yang merusak gigi

Hindari atau kurangilah makanan-makanan yang dapat merusak gigi antara lain:

a. Makanan yang manis-manis, seperti permen, cokelat, gulali, cake atau taart.

b. Makanan yang terlalu asam, misalnya yang mengandung cuka.

c. Makanan yang terlalu dingin atau panas.

Selain itu, janganlah membiasakan diri makan camilan atau jajan di antara waktu makan.

4. Makan makanan yang baik untuk kesehatan gigi.

Pembentukan benih gigi dimulai sejak bayi berada dalam kandungan oleh karena itu untuk pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi yang baik perlu diperhatikan makanan yang diberikan pada ibu hamil, menyusui, bayi serta anak-anak usia pertumbuhan. Makanan yang diberikan harus mengandung gizi yang cukup yaitu makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna, antara lain terdiri dari :

a. Karbohidrat (Zat tenaga); misalnya nasi, jagung, umbiumbian dan lain - lain.

b. Protein ( Zat Pembangun ); misalnya daging, telur, tahu, tempe dan lain - lain.

c. Mineral

d. Vitamin yang keduanya ( no. 3,4 ) ada pada sayur-sayuran dan buah-buah.

e. Segelas susu ( bila ada ).

Karena bila terjadi kekurangan gizi pada masa-masa tersebut maka penumbuhan serta perkembangan gigi dan rahang akan terganggu, selanjutnya untuk kesehatan gigi itu sendiri perbanyaklah makan-makanan yang berserat di mana makanan yang berserat itu terdapat pada segala jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.

5. Periksa gigi secara teratur

Bila menemui kelainan-kelainan pada gigi dan mulut segeralah berobat ke Balai Pengobatan Gigi atau dokter gigi. Bila gigi yang rusak atau sakit sudah dirawat semua. Periksakanlah gigi secara teratur, untuk anak-anak 3 bulan sekali, untuk dewasa 6 bulan sekali.

 

MODUL 7

Rujukan, pencatatan dan pelaporan

 

1. Rujukan

Apabila ditemukan kelainan pada gigi dan mulut, pada saat diadakan  pemeriksaan sederhana di posyandu, kader dapat mengirim/merujuk pasien ke BPG terdekat agar dapat dilakukan pengobatan pada gigi dan mulutnya. Surat Rujukan diberikan kepada pasien pada saat pemeriksaan harus dibawa/ diperlihatkan kepada petugas balai pengobatan gigi.

2. Pencatatan dan Pelaporan

Kegiatan-kegiatan yang perlu dicatat oleh kader :

- Penyuluhan

- Pemeriksaan dan Pengobatan sederhana

- Rujukan

3. Pencatatan dan pelaporan yang diperlukan :

- Catatan kegiatan di buku kader (blanko terlampir)

- Laporan bulanan kegiatan kader ke BPG ( blanko terlampir)

Continue reading PROPOSAL KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II